A. PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan[1]. Pada kondisi sekarang, kegiatan investasi sudah berkembang dan semakin komplek dan juga sangat mudah. Salah satu contohnya adalah penanaman modal untuk perusahaan, sekarang tidak perlu menunggu uang kita terkumpul banyak, tetapi cukup dengan uang yang jumlahnya kecil tapi secara kolektif. Dana yang dihimpun akan menjadi besar dan dapat diinvestasikan kebeberapa perusahaan (Reksadana).
Kita bandingkan dengan orang yang bekerja, yaitu seseorang yang melakukan aktivitas fisik dan fikiran, setelah menghasilkan sesuatu atau waktunya tiba, baru menerima imbalan (gaji/upah).kalau mereka tidak melakukan aktivitas, tentunya mereka tidak mendapatkan apa-apa. Mereka sangat tergantung kepada pemberi kerja atau orang yang mempekerjakan mereka.
Memang para pekerja tidak memikul resiko apabila terjadi kerusakan atau kehilangan atau musibah, tapi penghasilan yang mereka dapatkan juga jauh dari memuaskan. Berbeda dengan para investor, walaupun ada resiko tapi penghasilan yang mereka terima jauh lebih baik dan lebih besar dibandingkan para pekerja dan mereka tidak perlu repot untuk bekerja. Jadi mereka bisa melakukan aktivitas yang lain.
B. PROSES INVESTASI
Proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Menentukan kebijakan investasi
Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menderita rugi. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
Pemodal yang bersedia menanggung risiko lebih besar (dan karenanya mengharapkan memperoleh keuntungan yang lebih besar), akan mengalokasikan dananya pada sebagian besar sekuritas yang lebih risiko. Dengan demikian portofolio investasinya mungkin akan terdiri dari saham dan bukan obligasi. Jumlah dana yang akan diinvestasikan pun mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang ditanggung. Pemodal yang meminjam dana dan menginvestasikannya pada berbagai saham, akan menanggung risiko yang lebih tinggi dari pada pemodal yang menggunakan seratus persen modal sendirinya.
- Analisis sekuritas
Tahap ini berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas.
Kedua, adalah mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar. Kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak mampu untuk mendeteksinya. Dengan demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas faktor mispriced, tetapi didasarkan atas preferensi risiko para pemodal, pola kebutuhan kas dan sebagainya. Keuntungan yang diperoleh oleh pemodal, sesuai dengan pendapat ini, adalah sesuai dengan risiko yang mereka tanggung.
- Pembentukan portofolio
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Sebagaimana telah disebutkan diatas, pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak dan sebagaimana.
- Melakukan revisi portofolio
Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Kalau dirasa bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
- Evaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar kalau suatu portofolio memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik dari portofolio lainnya. Faktor risiko perlu dimasukkan, karena itu diperlukan standar pengukurannya.
C. ISTILAH – ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN INVESTASI
Sebelum membahas tentang investasi dan dampaknya, terlebih dahulu diperkenalkan beberapa istilah yang berhubungan dengan investasi. Istilah – istilah tersebut yaitu :
- Return
Seberapa besar keuntungan yang akan dimiliki atau diterima atas sebuah tindakan yang diambil atau dilakukan.
- Risk
Resiko atau seberapa besar kerugian yang akan ditanggung berkaitan dengan investasi yang ditanam.
- Reksadana
Adalah wadah yang mengumpulkan dana dari masyarakat untuk dikelola oleh manajer investasi dan diinvestasikan kembali ke pasar modal, dengan tujuan memperoleh keuntungan yang lebih baik. Dana yang terkumpul dikelola oleh manajer investasi dan disimpan dalam Bank Kustodian (Inovasi Produk dan Pembelajaran masyarakat akan instrument reksadana dalam proses transformasi saving society menjadi investing society).
- Pasar Modal
Tempat terjadinya transaksi yang berkaitan dengan modal dan investasi secara terbuka dari perusahaan, pemilik dana serta para penghubung atau agen investasi atau para manajer investasi dan sebagainya. Dan menyediakan informasi yang terbuka dari perusahaan yang telah melistingkan sahamnya untuk diperdagangkan secara terbuka.
- Saham
Bukti penyertaan modal dari pemilik dana terhadap suatu perusahaan.
- Deviden
Bagian laba sebuah perusahaan yang menjadi hak seorang pemilik modal.
- Operasi
Kegiatan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu laba.
- Proyeksi
Kegiatan meramal atau memperkirakan, menggambarkan yang belum terjadi. Berkaitan dengan rencana yang akan dilaksanakan
[1] Ahmad, Kamaruddin. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta, 2004.
0 komentar:
Posting Komentar